Allah mengasihi Anda, dan DIA juga ingin agar Anda mengasihi DIA

Saturday 24 December 2016

NATAL MEMBAWA PERUBAHAN


Natal sudah ada dan dirayakan sejak ± 2.000 tahun yang lalu. Setiap Natal datang, semua umat Kristiani Pasti bersukacita merayakan kelahiran Juruselamat kita Yesus Kristus. Di mana Natal telah melahirkan terang, yaitu terang Allah telah lahir ke dalam dunia; dalam hati manusia. Namun, bagaimana pengaruh atau dampak Natal itu dalam kehidupan kita? Apakah kita telah mengalami suatu perubahan hidup, di mana perubahan itu akan membawa kita dalam suatu pengharapan yang indah. Seperti yang dialami oleh Maria, ada sesuatu yang telah terjadi dalam hidupnya yaitu sesuatu yang mendatangkan kesukacitaan yang besar (ayat 46), walaupun waktunya masih jauh di depan.

Lalu bagaimana dengan kita, apakah hari ini kita masih terus menanti perubahan – perubahan itu dengan kekhawatiran, kecemasan, dan ketakutan? Mari kita singkirkan rasa itu, dan coba kita ingat akan kata – kata malaikat untuk yang berkata: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa. Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus Tuhan, di kota Daud. “ (Lukas 2:10-11) Itulah kabar sukacita dari malaikat, di mana ada harapan di dalamnya untuk melakukan perbaikan – perbaikan atau perubahan – perubahan bila kita mau dibaharui kembali sehingga kita dapat menikmati hidup yang bahagia dan gembira dalam Tuhan, dan sejak saat itu kita akan disebut sebagai orang yang berbahagia. Kalau kita sudah benar – benar memahami makna kehadairan Kristus yang sesungguhnya, maka di sana kita akan melihat 3 perubahan yang sangat nyata dalam kehidupan umat manusia, yaitu: 

Perubahan moral 

Dalam ayat 51 dijelaskan bahwa jika Kristus benar–benar telah lahir dalam hati kita, maka segala kecongkakan yang masih bercokol dalam kehidupan kita akan diruntuhkan dan dimatikan. “Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya;” sehingga kita akan selalu memiliki hati yang tulus di hadapan Allah serta selalu mensyukuri segala sesuatu yang ada dan tidak akan menghindar dari segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita. Adanya perubahan moral ini terjadi disaat kita menyadari akan tindakan Yesus yang turun ke dunia dengan meninggalkan kemegahan dan kemuliaan-Nya, dan memakai manusia yang hina dan yang terbatas sebagai penjelamaan diri-Nya, dan menjadi seorang hamba. Yesus tidak lahir di rumah sakit yang mewah, tetapi Dia lahir di kandang domba, dibungkus dengan kain lampin dan diletakkan di dalam palungan. Dan kabar kekahiran-Nya tidak diberitahukan kepada para raja, orang – orang kaya, tetapi pada para gembala di padang. Perbuatan Allah ini membuktikan kebesaran kasih-Nya yang dilakukan dengan ketulusan-Nya. 

Dengan melihat itu semua, apakah masih ada yang bisa kita pamerkan di hadapan-Nya? Mungkin kita memiliki sesuatu yang dapat dibanggakan di dunia ini, tetapi sebandingkah itu dengan apa yang dimiliki Yesus? Mungkin kita memiliki kuasa di dunia ini, tetapi setarakah itu dengan yang dimiliki Yesus? Kalau saja Yesus rela meninggalkan semuanya itu hanya untuk kita orang berdosa, masih adakah sesuatu yang kita bisa pertahankan sehingga kita sukar menerima perbuatan-Nya dalam hidup kita? Miliki arti Natal yang sesungguhnya dengan memperhadapkan hidup kita pada Tuhan, maka kita akan melihat bahwa kita tidak ada apa – apanya dihadapan Allah. Dengan demikian hidup kita akan lebih tulus, karena ada sesuatu yang Tuhan kerjakan dalam dalam hidup kita. Perubahan moral akan terjadi kalau kita memperhadapkan diri kita kepada Yesus. 

Perubahan sosial 

“Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah;” (ayat 52). Sampai saat ini cara kita memandang orang – orang di sekeliling kita masih dikelompok-kelompokkan atau dikotak-kotakkan. Kehadiran Allah dalam hidup kita akan menghancurkan status sosial yang dibuat oleh manusia. Walaupun pada kenyataannya masih akan tetap ada orang kaya dan orang miskin, tetapi sebutan itu tidak ada lagi di hadapan Allah, melainkan kita akan disebut sebagai orang percaya apapun latar belakang kita dan bagaimanapun tingkat sosial kita. Jangan pernah merendahkan orang lain karena Kristus telah datang untuk mereka dan telah merelakan diri-Nya mati bagi seluruh umat manusia. 

Kalau betul Yesus sudah lahir dalam hidup kita, maka kita akan memiliki perubahan hidup di mana kita tidak akan memandang orang lain dengan sudut pandang yang merendahkan dengan segala sebutan yang bernada negatif. Jadi, miliki kerendahan hati dan sadari untuk apa Yesus turun ke dunia ini, maka kita tidak akan melihat orang lain dengan sekat – sekat lagi. 

Perubahan ekonomi

“Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa;” (ayat 53) Walaupun kita kaya tetapi tidak mau memperhadapkan hidup kita pada Tuhan, maka semuanya itu tidak akan bernilai. Tetapi sebaliknya, sekalipun miskin tetapi kita selalu perhadapkan hidup ini kepada Tuhan maka kita akan mendapatkan hidup yang berkelimpahan. Suatu masyarakat yang tidak memiki Kristus adalah suatu masyarakat yang tamak di mana setiap orang berlomba-lomba untuk mendapatkan sebanyak-banyaknya. Tetapi masyarakat yang telah menerima Kristus adalah suatu masyarakat di mana seseorang tidak berani untuk mempunyai banyak sementara yang lainnya mempunyi begitu sedikit, di mana setiap orang harus mendapatkan untuk diberikan lagi. Firman Tuhan dalam Lukas 12:15 berkata “Berjaga–jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung daripada kekayaannya itu”. Kita harus ingat bahwa kekayaan tidak akan dapat memberi keselamatan. Kalau Kristus telah lahir dalam hidup kita, pergunakan segala berkat yang telah kita terima dari Tuhan dengan gemar memberikan dan membagikannya kepada orang lain untuk kemuliaan nama Tuhan. Dalam Amsal 11:24 berkata; “Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luarbiasa, namun selalu kekurangan”. Bukan kekayaan yang memberi hidup, tetapi Allah dalam Tuhan Yesus Kristus yang memberi kita hidup. 

Natal selalu merupakan kisah konflik dan kontras, antara yang baik dan yang jahat, antara terang dan gelap, antara sukacita dan tangis, antara pengharapan dan putus asa. Untuk itu Yesus datang, supaya manusia hidup dalam pengharapan akan Dia. Dan setelah kita mengerti makna Natal dan telah mengalami 3 perubahan di atas, mari pikirkan akan jiwa-jiwa lain, agar ada sesuatu yang kita kerjakan untuk Allah sehingga hidup kita senantiasa memuliakan Allah.(*)

No comments: