Allah mengasihi Anda, dan DIA juga ingin agar Anda mengasihi DIA

Tuesday 16 June 2009

PEDULIKAN ORANG LAIN

Pada prinsipnya Tuhan ingin menyelamatkan setiap manusia. Tidak sedikitpun terpikir dalam benak Allah untuk membinasakan manusia sekalipun manusia sudah jatuh kedalam dosa. Namun Tuhan tidak pernah mau berkompromi dengan dosa, karena jika hal itu terjadi maka Tuhan telah menyangkali diri-Nya sendiri. Oleh karena itu perlu disadari bahwa walaupun Tuhan ingin menyelamatkan manusia berdosa, tapi bukan berarti Tuhan harus meniadakan dosa. Itulah sebabnya Tuhan datang untuk menyelesaikan dosa manusia lewat apa yang telah Yesus Kristus lakukan diatas kayu salib. Hal ini terjadi karena Allah tahu bahwa manusia tidak dapat menyelesaikan dosanya sendiri, maka dari kasih-Nya Ia menawarkan diri untuk menyelesaikan dosa tersebut. Dalam Yohanes 3:16 berkata: “ Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal”. Maka barangsiapa yang percaya maka akan diberi hak dan kuasa untuk mendapat keselamatan dan hidup kekal. Bagaimana kita menyikapi keberadaan orang-orang di sekitar kita?

Mimiliki beban terhadap sekitarnya

Persoalan yang timbul adalah, “Apakah semua manusia mengetahui bahwa Tuhan teramat sangat mengasihi kita semua ?” Agar hal ini dapat diketahui oleh setiap manusia, Allah menggugah hati orang percaya untuk melihat dan peduli kepada orang yang belum percaya. Seperti dalam Kejadian 18 :20 dan 21, Allah sangat menginginkan kepedulian Abraham atas Sodom dan Gomorah. Keinginan Allah ini juga ditujukan buat kita orang percaya. Ini hal pertama yang ingin diketahui Allah - bagaimana orang percaya meresponi maksud Allah tersebut. Bagaimana reaksi kita melihat keberadaan orang berdosa di sekeliling kita, terlebih keadaan bangsa dan negara saat ini. Tanda kita benar-benar orang percaya adalah kita terbeban atas keselamatan orang-orang yang belum percaya yang ada disekeliling kita.

Dalam bacaan ini kita dapat melihat Abraham yang sebenarnya tidak memiliki hubungan dengan Sodom dan Gomorah, tapi Abraham sangat terbeban atas kota itu. Ia berdiri di hadapan Allah dan bersyafaat atas Sodom dan Gomorah. Abraham memohon belas kasih Tuhan untuk keselamatan Sodom dan Gomorah. Itulah ciri orang percaya, memiliki beban atas keberadaan orang-orang yang sedang menuju kebinasaan.

Melihat keadaan bangsa dan negara Indonesia khusus kota kita saat ini boleh dikatakan lebih buruk dari keadaan Sodom dan Gomorah. Dosa kejahatan, kekejaman pembunuhan dan penganiayaan, percabulan, ketidakadilan, korupsi, cinta sesama jenis dan lain sebagainya semua ada di sini. Untuk itulah sekarang ini sangat dibutuhkan abraham-abraham masa kini yang mau memberikan waktu untuk berdoa serta berdiri di antara Allah dan Indonesia, berdiri di antara Allah dan orang-orang di sekitar kita agar mereka percaya dan berbalik dari jalannya yang jahat dan mencari wajah Tuhan, merendahkan diri di hadapan Tuhan. Karena hanya percaya dengan Tuhan saja maka dosa dapat diselesaikan. Itulah jalan satu-satunya, tidak ada sarana lain untuk mencapai hal tersebut, sekalipun itu adalah perbuatan baik manusia.

Apakah kita sudah memiliki beban atas keberadaan orang-orang di sekitar kita, seperti beban yang dimiliki Abraham untuk keselamatan Sodom dan Gomorah? Abraham memikirkan dan merindukan keselamatan orang lain.

Memiliki waktu untuk bersyafaat bagi sekitarnya

Bukti nyata Abraham memiliki beban terhadap kota Sodam dan Gomora, ia bersyafaat atas kota itu di hadapan Allah. (Kejadian 18 :23-32). Ia memohon belas kasihan Allah atas Sodom dan Gomora. Bukan itu saja ia bahkan memberanikan diri untuk berdebat dengan Tuhan bagi keselamatan Sodom dan Gomora. Walaupun pada akhirnya Sodan dan Gomora dihancurkan Allah, tetapi Abraham tetap ada di hadapan Allah sampai batas terakhir dari waktu yang Tuhan berikan bagi dia untuk bersyafaat di hadapan Allah.

Marilah kita juga miliki kerinduan yang sama, di mana selama kita masih diberi waktu, nafas dan kesempatan untuk berdoa dan bersyafaat di hadapan Allah mengharapkan belas kasih Tuhan bagi orang-orang yang ada di sekeliling kita serta bangsa dan negara Indonesia. Dan apakah nantinya Tuhan akan memberikan atau tidak keselamatan tersebut, itu adalah urusan Tuhan. Mari kita memiliki sikap seperti seorang petugas pemadam kebakaran yang berlari menantang api yang sedang berkobar dan menyelamatkan orang yang terkena musibah kebakaran. Tetapi janganlah kita seperti orang yang sedang dilanda musibah kebakaran, yang hanya berusaha memikirkan keselamatan bagi dirinya sendiri. Sebagai seorang Kristen, kita seharusnya memiliki sikap yang mau berkorban, agar kasih Allah dapat dinikmati dan dialami oleh orang lain.

Masih banyak orang yang sedang menuju kebinasaan. Mari sisihkan waktu kita untuk mendoakan siapa saja, sebab hanya lewat anugerah Allah saja mereka bisa diselamatkan. Kalau kita melihat Kejadian 18 :24 – 32 maka kita akan menemukan bahwa murka Allah hanya bisa dibatalkan atas Sodom dan Gomora apabila Allah mendapati orang benar di sana. Jadi murka Allah hanya dapat dibatalkan lewat kehidupan yang benar di hadapan-Nya. Itulah sebabnya mari kita doakan orang-orang di sekitar kita serta bangsa dan negara ini, sebab murka Allah atas bangsa ini hanya bisa dibatalkan apabila hidup orang-orang yang ada di bangsa ini benar dihadapan-Nya. Itulah sebabnya Allah sedang mencari orang-orang benar di tengah-tengah bangsa dan negara kita. Yaitu orang-orang yang takut akan Tuhan dan meninggalkan segala kejahatan.

Sebenarnya ada banyak alasan bagi Allah untuk menghancurkan negeri ini, tetapi kalau hari ini Indonesia masih ada, itu karena anugerah Allah dan tidak ada jaminan bagi kita bahwa Allah tidak akan pernah akan hancurkan bangsa kita kecuali Allah mendapati orang benar di negeri ini. Seperti kota Niniwe, yang berbalik dari jalannya, mencari wajah Tuhan dan merendahkan diri di hadapan Tuhan. Begitu juga dengan Lot dan keluarganya diselamatkan dari Sodom dan Gomora karena Abraham yang hidup benar di hadapan Allah.

Keberadaan kita sangat dibutuhkan negeri ini dan sangat dinanti-nantikan oleh orang lain, karena kita memiliki sesuatu yang sangat dibutuhkan negeri ini yaitu Yesus Kristus Tuhan yang adalah Juruselamat. Ditengah kehidupan yang sangat memprihatinkan ini sudahkah kita memberikan waktu untuk orang di sekitar kita dan menjadikan hidup kita benar ? Sejauh manakah kita peduli seperti Abaraham yang telah meneladankan kehidupan yang benar dihadapan Allah dengan peduli akan Sodom dan Gomorah ? (*)

No comments: